PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN KELAUTAN (MARITIM) DI INDONESIA

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN KELAUTAN (MARITIM) DI INDONESIA








NAMA : DEDE ADI ROSADI
KELAS : 1MA07
NPM : 11816766
FAKULTAS : ILMU KOMUNIKASI
DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO










Kata Pengantar

Puji syukur  saya panjatka kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Emilianshah selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini, serta pada semua pihak yang terlibat.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepan nya saya dapat perbaiki kesalahan dan kekurangan makalah ini. Oleh karna itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.


Jakarta, 19 April 2017




Penyusun





















DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................. 3
Daftar Isi........................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN................................................ 5
1.1 Latar Belakang........................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah...................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan............................................................................. 5
1.3.1 Maksud................................................................... 5
1.3.2 Tujuan..................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1 Peran pemuda dalam melestarikan kelautan
 (maritim)diIndonesia …………………………………6
2.2 Kaitan nya dengan permasalahan yang
di hadapi oleh bangsa Indonesia…………………… ...6
BAB III PENUTUP....................................................................................... 
3.1 Kesimpulan ............................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 









BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan mampu menjaga dan melestarikan kelautan nusantara.
seperti yang kita ketahui bersama Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Tidak kurang dari 13.466 pulau dan diantaranya terdapat 92 pulau terluar yang beserta ruang laut, darat dan udara, membangun wilayah negara dengan total luas lebih dari 5,1 juta km per segi.  Sebagai negara kepulauan, dua pertiga luas wilayah negara ini adalah lautan. Laut adalah halaman dan garis terdepan negeri dengan suku-bangsa dan bahasa paling beragam di dunia ini. Indonesia terletak pada posisi geografis yang strategis, dimana gugus kepulauannya terbentang dan berada di sepanjang garis khalutistiwa, menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik. Oleh karena itulah, Indonesia dijuluki Nusantara (Kepulauan Antara) dengan slogan pemersatu, Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu). Indonesia memiliki seejuta kekayaan laut yang berimbas pada keindahan pariwisata terkhusus untuk pariwisata laut yang luar biasa.



















1.2 Rumusan Masalah
Berikut Rumusan Masalah :
a.    Peran pemuda dalam melestarikan kelautan (maritim) di Indonesia

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1     Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan

1.3.2     Tujuan
Adapun tujuan dari pebuatan makalah ini adalah :
a.    Agar pemuda memiliki rasa cinta terhadap tanah air
b.    Agar pemuda memiliki pengahargaan tehadap keanekaragaman lautan di Indonesia
c.    Agar pemuda dapat melestarikan kelautan maritim di Indonesia















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran pemuda dalam melestarikan kelautan (maritim) di Indonesia

Melihat fenomena ini sudah sepantasnya kita turut andil dengan mengambil peran dalam menghadapi dan mengatasi masalah ini agar keberlanjutan pariwisata laut da budaya Indonesia tetap lestari.Sekali lagi semua ini membutuhkan peran aktif dari para pemuda. Disamping itu, seperti yang kita ketahui bersama Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Tidak kurang dari 13.466 pulau dan diantaranya terdapat 92 pulau terluar yang beserta ruang laut, darat dan udara, membangun wilayah negara dengan total luas lebih dari 5,1 juta km per segi.  Sebagai negara kepulauan, dua pertiga luas wilayah negara ini adalah lautan. Laut adalah halaman dan garis terdepan negeri dengan suku-bangsa dan bahasa paling beragam di dunia ini. Indonesia terletak pada posisi geografis yang strategis, dimana gugus kepulauannya terbentang dan berada di sepanjang garis khalutistiwa, menghubungkan dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudera, yaitu Hindia dan Pasifik. Oleh karena itulah, Indonesia dijuluki Nusantara (Kepulauan Antara) dengan slogan pemersatu, Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu). Indonesia memiliki seejuta kekayaan laut yang berimbas pada keindahan pariwisata terkhusus untuk pariwisata laut yang luar biasa. Terumbu karang, mangrove, dan padang lamun adalah tiga ekosistem kunci di kawasan pesisir dan laut. Terumbu karang dan mangrove merupakan ekosistem yang menjadi kekayaan dan kebanggaan di hampir seluruh bentang laut (seascape) di Indonesia. Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem laut paling tinggi sekaligus paling rentan di dunia. Laut kita menjadi sangat rapuh dan rentan kelestariannya disebabkan banyak faktor, namun setidaknya dapat diuraikan menjadi lima hal serius dan mendasar.  Pertama, merajalela dan serakahnya korporasi global dalam pengurasan sumber daya mineral dan sumber daya ikan. Hal ini telah menyebabkan tangkapan berlebih (Overfishing) dan seringkali mereka ‘menghalalkan’ ikan dari hasil penangkapan yang ilegal, tidak diatur (merusak) dan tidak dilaporkan (IUU fishing). Kedua, pencemaran laut yang disebabkan oleh limbah cair dan sampah padat dari kegiatan industri dan domestik serta tumpahan minyak. Ketiga, semakin lunturnya budaya dan kearifan lokal dalam membangun teladan pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan. Keempat, meningkatnnya dampak negatif dari perubahan iklim, seperti percepatan mencairnya es di kawasan kutub, naiknya permukaan air laut dan pemutihan massal (mass bleaching) terumbu karang. Kelima, masih sangat lemahnya upaya penegakan hukum serta dukungan dan komitmen untuk mewujudkan tata-kelola  kelautan yang baik (good oceans governance).















2.2 PENTING NYA PEMUDA MELESTARIKAN BAHARI SEBAGAI ASET NEGARA

Usahakan agar kita menjadi bangsa pelaut kembaliBangsa pelaut mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.(Dikutip dari pidato Ir. Soekarno, Presiden RI Pertama pada peresmian Institut Angkatan Laut Tahun 1953).Indonesia disebut negara arkipelago (archipelagic state) , yang dimana menjadi sebuah potensi besar bagi perkembangan maritimnya. Kedudukan Indonesia sebagai negara kepulauan telah diakui dunia internasional melalui Konvensi PBB tentang hukum laut 1982 atau United Nations Convention on the Law of the sea 1982/UNCLOS 1982. (Nasruddin, 2008:5). Dalam perjalanannya Indonesia masih dianggap belum mampu memanfaatkan peluang bahari yang ada dalam mencapai cita-cita Bangsa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan oleh babarapa faktor, yaitu (1) masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan yang kurang terhadap budaya maritim di Indonesia, (2) masuknya industri-industri asing dalam bidang kebaharian ke Indonesia, (3) kurangnya kesadaran pemerintah dalam memanfaatkan potensi bahari yang ada di sepanjang perairan Indonesia. Hal ini mengundang suatu tantangan tentang bagaimana mewujudkan maksud/tujuan pidato Bung Karno pada tahun 1953 dan juga sudah barang tentu melanjutkan apa yang menjadi tujuan dari Deklarasi Juanda, tahun 1957.
Pemuda adalah penerus bangsa. Pemuda merupakan harapan bangsa. Pemuda harus bisa menjawab tantangan global dalam segala hal dan mengharumkan Sang Garuda di mata Internasional. Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai seorang Garuda Muda? Sudah seharusnya sekarang ini pemuda Indonesia dapat berefleksi secara kritis dan komprehensif terhadap segala problematika kehidupan Bangsa Indonesia. Masalah pendidikan, kebudayaan, pariwisata, sosial, dan masyarakat sudah seharusnya terdapat peran pemuda disana. Melalui keahliannya masing-masing, pemuda dapat berperan sebagai katalis dengan tidak hanya memberikan pemikiran kritis namun lebih kepada action berupa tindakan dan menunjukkan perubahan yang lebih baik.
Peran pemuda sebagai katalis yang memberikan kontribusi langsung kepada perkembangan pariwisata Indonesia masih belum maksimal. Dibutuhkan langkah-langkah yang serius dalam menjalani hal ini. Jejak sejarah Nusantara sebagai negara kepulauan dan berbasis maritim tidak boleh dilupakan oleh generasi muda Indonesia. Sejak kecil, rakyat Indonesia telah diperkenalkan dengan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut oleh para generasi pendahulunya, dan hingga kini lagu tersebut sulit untuk dilupakan bagi Pemuda Indonesia. Semangat keberanian, jiwa nasionalisme dan patriotisme pemuda Indonesia tergambar dalam semangat menerjang ombak lautan dikala berlayar. Konsep berlayar disini dapat diartikan bahwa pemuda Indonesia siap merantau jauh ke ujung dunia demi cita-citanya masing-masing dan tentunya dengan tujuan untuk membangun bangsanya sendiri. Nusantara ini telah mewariskan sebuah dataran yang sangat indah, pegunungan yang hijau, tanah yang subur, hingga laut yang jernih dan seakan memberikan kita tugas untuk melestarikannya. Warisan budaya Nusantara juga sangat kaya dengan ciri khas di daerahnya masing-masing. Hingga pada akhirnya pemuda lah yang diberi tugas dalam melanjutkan semua yang ada di tanah Ibu Pertiwi ini. Pemuda dapat mengembangkan pariwisata laut tanpa merusak habitat sumber daya alam, khususnya terumbu karang dan biota laut lainnya. Justru melalui hal tersebut pemuda dapat mengajak warga sekitar untuk mengembangkan pariwisata berbasis Desa Wisata sehingga seluruh warga dapat berkontribusi dalam pengelolaannya. Pariwisata tidaklah selalu membutuhkan modal yang besar, melainkan pelayanan yang menjadi hal utama dalam pengembangan wisata tersebut. Sehingga, pemuda yang telah mengenyam pendidikan tinggi di bidang pariwisata harus dapat membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang membutuhkan, dengan cara berwirausaha bukan bekerja malah di perusahaan pariwisata asing. Indonesia butuh pemuda yang mandiri, pemuda yang dapat mengolah sumber daya alamnya dengan keringat mereka sendiri, pemuda yang dapat memanfaatkan lautnya sendiri untuk mengibarkan Sang Merah Putih ditengah samudra. Kondisi saat ini telah menggambarkan pariwisata laut hampir sebagian besar dikembangkan oleh perusahaan asing, dan dengan ancaman tersebut kiranya sudah saatnya menasionalisasi usaha-usaha tersebut, tentu dengan menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk mengelolanya. Pemuda Indonesia sekarang ini bertugas untuk bagaimana mewujudkan visi Negara Indonesia sebagai negara maritim yang disebutkan sebagai berikut :
Terwujudnya secara nyata Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan Negara Kepulauan dengan ciri negara maritim, yang ditopang oleh kekuatan politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan rakyat yang menguasai sepenuhnya seluruh laut dan segala isinya sebagai wilayah kelautan dan yuridiksi nasionalnya, yang rakyatnya hidup aman sejahtera.








3.3 BAHAYA TIDAK MELESTARIKAN KELAUTAN  DAN PENANGGULANGAN NYA

Sebuah laporan terbaru dari Badan Nasional Administrasi Kelautan dan Angkasa Amerika (U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration) memperingatkan bahwa pemutihan karang meningkat di lautan Atlantik dan Pasifik dan terumbu karang dalam bahaya. Pengasaman laut juga memakan korban. Hal ini disebabkan oleh gas efek rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), yang dihasilkan oleh pemancar listrik berbahan bakar batu bara, kendaraan bermotor, dan sumber-sumber lain.
Individu dapat bertindak untuk membantu mengurangi ancaman tersebut. Bahkan jika anda tidak tinggal di dekat laut, anda dapat melakukan sesuatu. Kebiasaan berikut ini dapat membantu melestarikan sumber daya laut yang berharga:
1.    Mengikuti pedoman kelestarian alam ketika Anda membeli ikan untuk dimakan, sehingga perusahaan penangkapan ikan ilegal tidak laku.
2.    Minimalkan penggunaan kantong plastik dengan menggunakan tas yang dapat digunakan kembali untuk belanja.
3.    Menggunakan angkutan umum untuk mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan bermotor.
4.    Menghemat air dan energi.
5.    Mendaur ulang plastik dan produk lainnya.
6.    Mendukung upaya pemerintah untuk menetapkan Wilayah Laut yang Dilindungi (Marine Protected Areas/MPA) di negara anda.
7.    Membantu lembaga swadaya masyarakat yang ditujukan untuk konservasi dan kelestarian laut dengan menyumbangkan waktu dan uang. Temukan bagaimana anda dapat membantu melindungi lautan dengan belajar lebih.













PENUTUP

Dan pada akhirnya, jiwa bahari pemuda Indonesia harus benar-benar tertanam dalam kehupan ini. Sebuah jiwa yang besar yang gagah berani untuk menerjang ombak globalisasi dan kemudian dapat mensejahterakan rakyat. Berjiwa bahari adalah jiwa yang mencintai alam laut dan kehidupan di laut serta mempunyai dorongan untuk mencari penghidupan di dan lewat laut. Sedangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan alam laut dan kehidupan di laut serta sarana dan prasarana penunjangnya disebut maritim.(Wahyono, 2007:188). Kehidupan maritim di Indonesia tidak akan pernah punah, pemuda Indonesia bertugas mempertahankannya dan mengembangannya untuk kesejahteraan rakyat dan kejayaan Indonesia.
























DAFTAR PUSTAKA




4. https://share.america.gov/id/7-cara-melestarikan-laut-kita/


Komentar

Postingan Populer